10 Januari 2012

Lalu Lintas 'Tweets' Paling Padat di Indonesia

TEMPO.CO , Jakarta - Eric Fisher, seorang pembuat peta atau kartografer, telah menciptakan peta yang menggambarkan pergerakan tweets atau celotehan di media sosial dari seluruh negara di dunia. Dalam peta tersebut, tergambar lima benua dengan garis-garis hijau, ungu, dan putih di sekitarnya.
Garis warna hijau disajikan Fisher untuk kicauan (tweets) yang dikirimkan setiap orang. Warna ungu menandakan tweets balasan dan putih adalah kombinasi dari kedua jenis tweets tersebut.
Yang mengejutkan, peta Fisher menunjukkan bila lalu lintas tweets yang paling padat berasal dari Indonesia. Berdasarkan penelitian pada 2010, sekitar 21 persen dari 240 juta total penduduk Indonesia aktif di Twitter.
Selain jumlah penduduk yang banyak, akses internet yang mudah dan murahnya perangkat telepon genggam membuat penduduk Indonesia lebih aktif dari negara lain. Apalagi bahasa Inggris cukup umum digunakan oleh masyarakat Indonesia.
"Kondisi demikian membuat Indonesia dianggap sebagai bangsa yang kecanduan Twitter," tulis Mashable.
Salah seorang tweep aktif adalah Vennie Melyani. Melalui akun @vennie, perempuan muda itu bisa berkicau di Twitter sekitar 50 kali sehari. Isi tweets-nya tidak jauh dari kegiatannya sehari-hari, membalas kicauan akun lainnya, atau menjawab pertanyaan kuis yang tersebar di Twitter.
"Twitter itu seperti tong sampah, kita dapat menulis apa saja di sana. Dan orang lain seperti menunggu kabar kita melalui Twitter," kata Vennie.
Selain itu, dibanding jejaring sosial lainnya, Twitter dianggap sebagai media dengan kecepatan tinggi untuk berinteraksi dengan orang lain. "Saat saya melempar kicauan di Twitter, tanggapan dari orang lain bisa datang dalam hitungan menit," ujar pegawai swasta tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

sepatah dua patah anda kami harapkan . . .